Ya, pemeran
utamanya adalah Tinker Bell, panggilan akrabnya Tink. Tink merupakan
peri mungil yang ditakdirkan tidak memiliki bakat alam. Bakat alam yang
dimaksud di sini memang rada nyleneh, namanya juga fiktif. Peri dengan
bakat alam adalah peri yang bisa membantu penyerbukan bunga, membantu
binatang-binatang dan serangga belajar memulai kehidupan, membuat
pelangi, berperan dalam perubahan musim, pokoknya dia punya peranan
penting di keseimbangan ekosistem. Diceritakan di episode Tinker Bell and Lost Treasure,
ketika Tink menjalani seleksi bakat peri, ternyata ia dinyatakan “bukan
peri bakat alam”. . Yang jelas, Tink telah menikmati hari-harinya
menjadi peri kreatif yang selalu menghasilkan barang-barang inovatif
untuk mempermudah pekerjaan peri-peri bakat alam.
 |
kesibukan di Pixie Hollow: bikin keranjang dari daun |
Oke, ceritanya berawal dari sini … Pada suatu waktu, semua peri tinker sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan
keranjang-keranjang rajutan yang terbuat dari dedaunan. Keranjang yang
sudah jadi kemudian dikerek oleh sebuah mesin untuk diangkut, lebih
tepatnya sih disamber #eh sama burung hantu. Dibawa ke mana
keranjang-keranjang itu? Nun jauh di negeri seberang ternyata ada sebuah
negeri bermusim dingin yang juga dihuni peri-peri. Burung-burung hantu
itu ditugaskan untuk mengambil “pesanan” untuk dibawa ke negerinya.
Mendengar cerita dari peri Marry, Tink jadi penasaran, seperti apakah
negeri musim dingin itu? Pucuk di cinta, ulam pun tiba. Ketika Fawn,
temannya yang memiliki bakat ‘membantu hewan tumbuh dewasa’ sedang
kelabakan mengurusi kelinci-kelinci dan beberapa tupai yang akan
bermigrasi ke Winter Woods, muncullah ide cemerlang. Dengan bermodal
satu alat pancing ikat, Tink menawarkan diri membantu Fawn mengurusi
satu kelinci yang paling sulit diatur. Demi melihat seperti apa negeri
musim dingin alias Winter Woods, Tink bersusah payah mengendalikan si
kelinci hiperaktif nan lucu ini.
 |
Fawn dan Tink gotong royong membantu kelinci migrasi, dari Pixie Hollow menuju Winter Woods |
 |
Tink menjulurkan wajahnya ke sisi hangat |
 |
Sayap Tinker Bell mengeluarkan cahaya |
Sampailah
Tink, Fawn, dan sekawanan hewan-hewan tersebut di perbatasan antara
negerinya, Pixie Hollow, dan Winter Woods. Batas antara Pixie Hollow dan
Winter Woods terlihat begitu jelas. Winter Woods ditandai dengan
jatuhnya bulir-bulir salju serta dataran yang berselimutkan salju tebal.
Bulu-bulu kelinci dan tupai berubah warna ketika melintas perbatasan.
Tink tertarik mencoba. Dengan was-was ia menjulurkan jarinya ke daerah
bersalju. Dan… taraaa… tidak terjadi apa-apa. Dengan pede akhirnya ia
pun melangkah ke negeri musim dingin. Brrr…Tink merasakan dingin yang
menusuk kulit. Namun ia segera menyadari keindahan Winter Woods. Tink
melihat apa yang belum pernah ia lihat selama ini. Pepohonan,
perbukitan, semuanya putih. Tidak seperti di Pixie Hollow. Sepertinya
Winter Woods akan menjadi tujuan petualangan Tinker Bell selanjutnya.
Sebuah peristiwa aneh terjadi pada Tink. Sayapnya bercahaya, alias
sparkling! Ada apa dengan Tink? Di sela-sela ketakjuban Tink, Fawn
menariknya dengan alat pancing. “Tink, kau tidak boleh melintasi
perbatasan!” Fawn yang mengkhawatirkan keadaan Tink langsung membawa
Tink ke klinik pengobatan peri. Dokter peri mengatakan Tink baik-baik
saja. Sayapnya juga masih berfungsi dengan baik, namun si dokter bilang
kalau musim dingin terlalu dingin untuk sayap hangatnya. Dengan kata
lain, peri Pixie Hollow tidak boleh pergi ke musim dingin, begitu pun
peri musim dingin tidak boleh masuk ke area Pixie Hollow. Diam-diam Tink
memikirkan kejadian aneh di Winter Woods tadi, the sparkling wings.
Saat ia menceritakan apa yang ia alami kepada sahabat-sahabatnya, mereka
malah bilang kalau itu hanya pantulan cahaya salju.
 |
Fawn memperingatkan Tink agar tidak melompati perbatasan lagi. |
|
|
 |
dokter memeriksa kondisi sayap Tink |
 |
Tink meyakinkan sahabat-sahabatnya bahwa sayapnya menyala |
|
 |
Tink menjahit baju hangatnya |
 |
tas berisi buku Wingology dan perlengkapan lainnya |
 |
Tink siap berangkat menuju Winter Woods |
Teman-temannya
tidak ada yang percaya sayapnya bisa menyala. Tink kecewa. Pasti bukan
karena pantulan cahaya salju, pikirnya. Tink tidak menyerah sampai di
sini. Ia ingin membuktikan bahwa ada sesuatu di balik cahaya itu. Ia
mengunjungi perpustakaan untuk mencari tahu tentang sayap bercahaya.
Segala informasi tentang persayapan terdapat dalam buku Wingology
karangan The Keeper. Sayangnya, informasi penting “sparkling wings”
tidak lengkap karena halamannya dimakan kutu buku, kutu buku dalam arti
sebenarnya. Mmm…, yang disebut kutu buku itu ternyata berbentuk ulat
bulu?! #tepokjidat. Dan lebih disayangkan lagi, pengarang buku ini
berdomisili di Winter Woods. Artinya, jika Tink ingin mengetahui lebih
jauh soal sayap bercahaya, ia harus menemui The Keeper di Winter Woods.
Dan itu namanya melanggar aturan. Lebih dari itu, ini membahayakan
keselamatan jiwa dan raganya. Setiap peri di Pixie Hollow mengetahui hal
ini, tapi tidak Tink. Bukan tidak mengerti, tetapi tidak mau tahu.
Seperti biasanya, ia melanggar aturan. Semua perlengkapan perang telah
ia persiapkan.Yang terpenting adalah baju hangat untuk melindungi
sayapnya, tidak lupa sepatu boot ala Tink dan tas serba guna untuk
barang-barang berharga. Boble dan Clanky, teman sesama peri tinker
awalnya tidak tahu-menahu soal niat Tinker Bell. Bahkan ia juga tidak
memberi tahu sahabat-sahabatnya, para peri bakat alam. Kalau saja mereka
tahu, Tink pasti sudah diomeli habis-habisan. Maka dari itu, ia memilih
menyimpan rahasianya rapat-rapat. Karena sayapnya ikut-ikutan
bersembunyi, ia jadi tidak bisa terbang. mau tidak mau Tink pergi ke
tempat landasan keranjang-keranjang. Niatnya sih Tink mau nebeng burung
hantu. Cukup beresiko memang, karena di sana ada Boble dan Clanky, dan..
Peri Marry yang sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan keberangkatan
keranjang-keranjang pesanan negeri Winter Woods. Padahal, si Tink sudah
sembunyi-sembunyi loh, tapi Clanky dan Boble memergoki saat ia
mengendap-endap menuju keranjang daun. Melihat pakaian Tink yang tidak
seperti biasanya, mereka agak curiga. Setelah mereka tahu tujuan Tink
sebenarnya, mereka pun gelisah. Akan tetapi, mereka tetap membantu Tink
bersembunyi dari peri Marry, si peri pengawas. Ya, dan akhirnya Tinker
Bell berhasil masuk keranjang dengan selamat sampai si burung hantu
menyambar keranjang tanpa tahu apa yang ada di dalamnya, dan membawa
keranjang itu terbang tinggi ke negeri musim dingin, The Winter Woods.
Yah, meski akhirnya Tink tidak berhasil mendarat dengan baik – burung
hantu yang membawanya masih amatiran, heehe – Tink mendapat kesempatan
besar bertemu pengarang buku Wingology. Ternyata, keranjang-keranjang
tadi berfungsi untuk menyimpan kristal-kristal salju. Burung hantu
amatiran itu mengacaukan pekerjaan peri musim dingin yang sedang
mengumpulkan kristal-kristal salju. Tink kali ini harus ekstra
hati-hati, karena jika ketahuan peri non musim dingin berkeliaran di
situ, ia bakal dikirim lagi ke habitat aslinya. Hilanglah kesempatan
emasnya bertemu The Keeper. Jadi, kalau sudah punya obsesi, apapun
dilakukan, seperti Tink ini. Bahkan, menantang maut sekali pun! Eits,
yang ini tidak boleh ditiru ya, adik-adik… ;p
Pendaratan
Tink yang tidak sempurna membuat Lord Milori, pemimpin negeri Winter
Woods curiga bahwa ada orang asing di negerinya. Ini gara-gara buku
Wingology yang terpental dari keranjang dan terseret hingga mengenai
kakinya. Milori tahu, buku tersebut bukan berasal dari dunianya, ia
menyebut “warm side” alias sisi hangat. Milori kemudian menyuruh anak
buahnya mengembalikan buku itu ke The Keeper. Untuk kesekian kalinya
Tink mendapat lampu hijau. Dengan begini Tink tidak perlu susah-susah
mencari tahu di mana The Keeper tinggal. Tuh kan, keberhasilan itu juga
ditentukan oleh kemujuran kawan! =)
Tibalah
Tink di sebuah gedung tinggi, luas, yang pintunya dan lantainya terbuat
dari es batu. (es batu???) Namanya juga negeri musim dingin. Tink lebih
terkesima lagi setelah memasuki rumah tersebut. Di dalamnya penuh dengan
buku. Beberapa saat kemudian terdengar suara peri yang berbicara dengan
The Keeper. Tink bukan pengunjung satu-satunya di tempat itu. Ia
mendengar percakapan yang tidak asing baginya. Ia merasakan sekali lagi,
sayapnya bercahaya!
 |
Tinker Bell berbicara dengan peri musim dingin. Sayap mereka sama-sama bercahaya |
Peri yang
entah siapa itu menceritakan bahwa sayapnya bercahaya saat ia sedang
berada di perbatasan. Sungguh bukan kebetulan karena Tink merasakan hal
serupa. Tink memberanikan diri melihat siapa sosok itu. Sayap peri itu
ikut bercahaya. Uniknya, wajah mereka identik, seperti anak kembar.
Sampai-sampai Tink tidak berkata-kata saking herannya. Peri itu
mengawali percakapan, “Sayapmu. Berkilau.” dan Tink menjawab,”Seperti
milikmu.” Mereka saling terpana. Sebenarnya apa yang terjadi pada
mereka? The Keeper yang nama aslinya Dewey mengantarkan mereka pada
sebuah lantai kristal salju segi enam yang akan membantu mereka
menemukan jawaban.
 |
lantai kristal salju |
Lantai
kristal itu naik secara perlahan. Dewey memerintahkan agar mereka
menyentuhkan sayap mereka bersamaan ke cahaya pelangi di atas mereka.
Dan.. ajaib! Sebuah portal terbuka di atas mereka. Mereka seperti berada
di lorong waktu, lalu cahaya-cahaya mulai menceritakan asal mula
mereka. Mula-mula tunas bunga yang terbang ke arah berbeda, satu di
Winter Woods, satu lagi jatuh di Pixie Hollow. Tunas itu berubah menjadi
seorang peri yang identik satu sama lain. Jadi mereka berdua, Tinker
Bell dan Fairywinkle adalah saudara kembar. Dewey mengatakan, mereka
lahir dari tawa yang sama. Oleh sebabnya, sayap mereka identik, dan
berfungsi sebagai radar, jika mereka mendekat satu sama lain, sayap
mereka bercahaya, jika sayap mereka bersentuhan satu dengan lain, akan
terjadi hal menakjubkan. Hal apakah itu? Akan terjawab di akhir cerita.
Udah nggak sabar ya? Oke, cerita masih berlanjut kawan. Kehadiran Lord
Milori secara mendadak membuat Dewey, Tinker Bell, dan Fairywinkle
gelisah. Lord Milori menegaskan bahwa tidak boleh ada peri dari ‘warm
side’ berada di Winter Woods. Dan ini tugas The Keeper, menjaga agar hal
ini jangan sampai terjadi. Melintasi perbatasan adalah terlarang.
Winter Woods sangat dingin, dan Pixie Hollow akan membuat peri dingin
terpanggang kepanasan.
 |
Kedua sayap peri disentuhkan ke cahaya untuk membuka portal |
 |
Mesin waktu menceritakan masa lalu Tink dan Fairywinkle |
|
Tentu saja
Dewey tidak tega memisahkan dua saudara yang baru saja bertemu, maka ia
mengabaikan perintah Milori, dengan catatan Tinker Bell tidak boleh
berlama-lama di Winter Woods. Petualangan saudara baru ini pun dimulai.
Fairywinkle memperkenalkan diri sebagai Peri Pembeku. Tentu saja
pekerjaannya adalah membekukan segala sesuatu. Padahal, dia hidup di
musim dingin, apakah pembekuan masih pentng? Jawabannya sangat penting.
Karena-nya nanti dulu ya. Aku lanjutkan dulu ceritanya. Fairywinkle
adalah salah satu peri bakat alam di negeri Winter Woods dengan predikat
‘Peri Pembeku’
.
 |
Fairywinkle menunjukkan barang-barang simpanannya |
Ada pula
peri yang bertugas mengukir butiran salju supaya menjadi kristal salju
nan indah. Wah, apa nggak pegel ya? Membatik aja pegel. Hehehe. Terus,
ada lagi yang tugasnya menyelimuti pepohonan dengan lembaran-lembaran
salju. Berkenalan dengan dunia Fairywinkle sungguh menyenangkan. Bermain
ski di atas salju, melihat peri-peri bekerja, dan semakin lengkap
dengan ditemani kawan-kawan baru di tengah suasana asing, dan terakhir
mengenal fairywinkle lebih dekat di hunian esnya. Fairywinkle membuatkan
Tink perapian
mini di tengah –tengah ruangan.
 |
Tink mencoba berjalan di atas es |
Mereka
semakin menyelami satu sama lain. Tink dan Winkle identik dalam segala
hal, mulai dari wajah, cara berjalan, makanan dan minuman kesukaan,
mereka menggemari banyak hal yang sama. Winkle mengungkapkan sangat
ingin melihat dunia Tink. Ia membayangkan keindahan dunia tanpa salju,
yang tentu akan banyak dihiasi kupu-kupu. Tanpa mereka sadari, perapian
melelehkan lantai rumah Winkle yang terbuat dari es.
 |
Tinker Bell dan Fairywinkle bermain di atas salju |
Lalu apa yang terjadi? Sebagian rumah Winkle amblas. Sayangnya, mereka menginjak bagian yang
meleleh. Tink yang tidak bisa terbang terjun bebas ke
daratan jauh di bawah sana. Fairywinkle kesulitan menarik Tink karena
bebannya terlalu berat. Dewey dan kucingnya, Fiona, datang di saat yang
tepat. Peristiwa menegangkan ini menyadarkan Dewey, kehidupan Winter
Woods tidak cocok untuk Tink, walau sejauh ini Tink terlihat baik-baik
saja. Namun ini terlalu beresiko. Tink harus segera kembali ke sisi
hangat, tempat di mana seharusnya ia berada. Kata-kata Lord Milori ada
benarnya. Berita ini terdengar menyedihkan bagi Tink, pun juga
Fairywinkle. Dengan ditemani tiga makhluk Winter Woods: Dewey,
Fairywinkle, dan Fiona, Tink sampai di perbatasan dua negeri. Fairy
winkle memeluk Tink, berharap bahwa pertemuan ini bukan yang terakhir
kalinya. Diam-diam Tink juga berharap demikian, otaknya berpikir keras.
Aha! Ide segar muncul lagi. Tink membisikkan rencana besarnya kepada
Winkle. Tentu saja Dewey tidak mendengarnya.
 |
Perapian di rumah Fairywinkle untuk Tink |
Apakah rencana gila lagi? Ya. Tink dan Fairywinkle berjanji bertemu lagi di perbatasan keesokan
harinya. Tink berniat mengajak Winkle ‘jalan-jalan’ di Warm Side. Bukan
Tink namanya kalau tidak melanggar aturan. Tantangannya adalah:
bagaimana menjaga Fairywinkle agar tetap dingin meski berada di Warm
Side? Inilah kegunaan peri tinker, yaitu menghasilkan barang-barang
inovatif, yah…walau kali ini disalahgunakan. Tinker Bell meminta bantuan
Bobble dan Clank membuat alat semacam ‘penyerut es’ yang cara kerjanya
adalah mengubah balok es menjadi butiran-butiran es.
 |
Peralatan membuat alat penyerut es |
Agar Winkle
‘feels like home’ gitu deh… merasa seperti di dunia asalnya. Alat
penyerut es sudah siap diuji. Keesokan harinya, sesuai perjanjian, Tink
dan Winkle bertemu di perbatasan. Mereka yakin tidak ada yang mengawasi
mereka, kecuali sahabat dekat tentunya: Fawn, Ro, Sylvermist, Dess, dan
Vidia. Kawanan Fairywinkle datang membawa balok es berukuran sangat
besar. Bobble dan Clank siap dengan alat penyerut es ala peri tinker.
Menginjak perbatasan sisi hangat, Fairywinkle tidak perlu kuatir lagi
terjadi hal-hal tidak diinginkan sebab alat buatan peri tinker langsung
bekerja secara akurat, bisa dibilang handal. Parutan itu mengubah balok
es menjadi butiran es dan menyirami
Winkle bak salju betulan.
 |
Peri musim hangat dan musim dingin bertemu di perbatasan |
Sebentar
lagi angan-angan Fairywinkle menyaksikan ratusan kupu-kupu terwujud.
Tink dan kawan-kawan sudah mempersiapkan kejutan untuk teman baru
mereka. Perjalanan dimulai dari hutan musim gugur, lapangan musim semi,
dan terakhir pohon debu fixie. Berkat bantuan kelima sahabat Tink, para
peri bakat alam, Fairywinkle dapat melihat langsung bunga-bunga
bermekaran, ikan-ikan berenang riang di danau, serta ratusan kupu-kupu
terbang mengelilinginya.
 |
|
Kebahagiaan
Winkle semakin lengkap setelah menerima hadiah dari teman-teman Tink
berupa sekuntum bunga. Itu artinya, Fairywinkle diterima baik oleh
mereka. Winkle mengabadikan pemberian itu dengan cara membekukannya.
Tanpa terasa, balok es semakin terkikis hampir habis. Padahal, mereka
belum sempat mengunjungi pohon debu fixie. Namun itu tak penting lagi,
karena sayap Fairywinkle tidak bisa mengepak lagi, sayapnya layu.
Butiran-butiran salju buatan tidak lagi melimpah, sehingga Winkle
kepanasan. Mereka memutuskan mengantarkan Winkle ke perbatasan demi
keselamatannya. Di sisi dingin, Lord Milori telah menanti. Ratu Clarion
juga tiba-tiba muncul dari belakang mereka. Misi gagal. Rahasia mereka
terbongkar. Perjanjian semakin tegas, bahwa peri tidak boleh melintas
perbatasan. Lord Milori dan Ratu Clarion akan memperketat penjagaan.
Winkle dan Tink mengaku bahwa mereka adalah saudara, namun pernyataan
mereka tidak mengubah keputusan masing-masing pemimpin negeri.

Jika mereka
saudara, bukankah seharusnya saling menjaga, bukannya membahayakan
nyawa satu sama lain? Begitu ucap Ratu. Selamanya, mereka tidak akan
pernah bertemu lagi, itu kesepakatannya. Akhirnya masing-masing kubu
meninggalkan perbatasan dengan gundah. Raut kesedihan juga terbersit di
wajah Ratu Clarion dan Lord Milori. Lord Milori membuang alat penyerut
itu ke sungai. Alat itu terseret arus dan membentur bangkai pohon,
mengakibatkan
runtuhan
balok-balok es yang melewati sungai tersebut terserut. Arus yang kuat
semakin cepat menghasilkan butiran-butiran salju yang super melimpah.
Butiran-butiran es membumbung ke udara dalam jumlah banyak seperti badai
salju. Sementara itu, dua saudara yang dipisahkan mempertanyakan
ketidakadilan ini kepada dua pemimpin negeri mereka. Mereka menjawab
dengan pilu lewat sebuah cerita di masa lampau.
Alkisah,
dua peri dari dua musim berbeda, dingin dan hangat saling jatuh cinta.
Kekuatan cinta mereka membuat mereka melintas perbatasan agar dapat
sering bertemu. Namun, tubuh salah satu dari mereka tidak sekuat cinta
mereka. Sayap salah seorang peri patah. Tidak ada obat untuk
menyembuhkannya.
 |
Rosetta menyaksikan sihir Fairywinkle |
 |
sayap Fairywinkle layu karena udara terlalu panas |
Tak
disangka, butiran-butiran es yang terjadi akibat tersangkutnya alat
penyerut es di sungai mengubah iklim di negeri musim hangat menjadi
tidak stabil. Perlahan, udara dingin membekukan daratan sisi hangat.
Sebagian sisi hangat diselimuti salju dimulai bagian terdekat dari
perbatasan. Ini pertanda buruk. Tink dan kawan-kawan memang berhasil
menyingkirkan alat itu. Akan tetapi, iklim sudah terlanjur berubah. Ratu
Clairon mengkhawatirkan pohon debu fixie yang letaknya tidak jauh dari
perbatasan. Jika pohon ini membeku, tidak ada lagi
debu fixie.
Tidak akan ada lagi peri yang bisa terbang. Hawa dingin terus merembet
ke seluruh daratan sisi hangat, mengancam nyawa pohon debu fixie. Suhu
terus menurun. Peri-peri bakat alam sibuk membantu serangga dan
hewan-hewan berlindung dari cuaca buruk. Sebagian peri menyelimuti pohon
debu fixie dengan dedaunan. Tink memberanikan diri mengunjungi Winter
Woods, menemui Fairywinkle.
 |
Lord Milori membantu Fairywinkle mengembalikan sayapnya |
 |
Tinkerbell dan Fairywinkle berpelukan terakhir kalinya |
Ada hal
penting yang harus diketahuinya,, lebih tepatnya meminta pertolongan.
Tink terbang melintas perbatasan. Kali ini tidak ada yang boleh protes.
Tink ingin peri pembeku tahu bahwa mereka dapat membantu menyelamatkan
pohon debu fixie. Fairywinkle dan Dewey merasa ada yang janggal dengan
udara di sekitar mereka. Tink terlihat terbang dari kejauhan. Tink
tiba-tiba hilang keseimbangan dan jatuh tepat di hadapan mereka. Winkle
buru-buru memakaikan baju hangat Tink. Tink menceritakan keadaan di sisi
hangat, lalu menunjukkan bunga hadiah untuk Winkle yang masih hidup
setelah dibekukan tempo hari. Kristal salju yang membungkus bunga itu
dapat menjaga suhu di sekitarnya agar tetap hangat, bukan membuatnya
menjadi beku. Bergegaslah Fairywinkle beserta ketiga temannya terbang ke
sisi hangat yang berangsur-angsur dibekukan cuaca untuk satu misi
penting.
 |
Cuaca buruk membekukan daratan sisi hangat |
 |
Pasukan peri musim dingin datang membantu |
Para peri pembeku bahu-membahu membungkus pohon debu fixie dengan kekuatan frozen mereka.
Namun di tengah jalan mereka menyerah. Pohon debu fixie terlalu besar,
perlu waktu lama agar seluruh bagian dapat terselimuti kristal salju.
Padahal, mereka tidak punya banyak waktu lagi. Kecuali jika jumlah
mereka ditambah. Ratu Clarion semakin pesimis. Dari kejauhan tampak
pasukan burung hantu menuju ke arah sisi hangat. Lord Milori datang
bersama peri-peri musim dingin! Akhirnya bala bantuan datang juga. Ini
pertama kalinya peri musim dingin dan musim hangat bekerja sama secara
terang-terangan. Pohon debu fixie telah sepenuhnya diselimuti kristal
salju. Seketika itu juga pembekuan mencapai pohon debu fixie. Masih ada
rasa khawatir, kapankah musim dingin di sisi hangat ini akan berakhir?
Lord Milori memeluk Ratu Clarion, menenangkan kegelisahannya. Tink
menyadari bahwa pasangan peri beda dunia dalam cerita Ratu sebenarnya
adalah kisah dirinya dan Lord Milori.
 |
kawanan peri musim dingin dipimpin Lord Milori |
Keesokan
harinya, sinar matahari mulai menyapu daratan sisi hangat. Es yang
tadinya membungkus rumput-rumput dan pepohonan berangsur-angsur meleleh.
Begitu pula yang terjadi pada pohon debu fixie. Pohon debu fixie
mengeluarkan debu-debu emasnya lagi. Tidak ada perubahan sedikit pun.
Cuaca kembali normal. Namun sayap Tink tidak normal lagi. Sayapnya robek
ketika ia terbang ke musim dingin memanggil Fairywinkle untuk
menyelamatkan pohon debu fixie.
 |
matahari menyinari sisi hangat |
 |
Terrance dan debu pixie yang melimpah |
Winkle
sangat sedih melihat kenyataan ini, juga merasa bersalah. Semua peri
urung bahagia. Berita bahagia bagi keduanya, mereka tidak akan terpisah
lagi. Ratu Clarion memusnahkan perjanjian dua musim yang melarang para
peri saling melintas perbatasan. Peri musim dingin harus segera
meninggalkan sisi hangat karena matahari semakin tinggi. Fairywinkle
mengucapkan tanda perpisahan: menyatukan kedua sayap mereka. Dan ajaib!
Sayap Tink utuh lagi. Para peri bersorak gembira. Kebahagiaan peri musim
hangat, kebahagiaan peri musim dingin juga. Duka di musim hangat,
adalah duka bagi musim dingin juga Tink dan Fairywinkle merayakan
persaudaraan mereka, Ratu Clarion dan Lord Milori bersatu kembali.
Peri-peri tidak lagi takut melintas perbatasan. Peri pembeku siap
melindungi sayap mereka, seperti apa yang mereka lakukan terhadap pohon
debu fixie. Inilah keajaiban peri pembeku. Setiap orang diciptakan
dengan bakat yang ajaib, dengan keahlian masing-masing. So, tidak ada
makhluk yang tidak berguna. Perbedaan bukan alasan untuk saling
menjauhkan diri, melainkan sebaiknya.
 |
sayap Tink mengalami keajaiban |
 |
Tinkerbell dan Fairywinkle menyatukan sayap mereka agar terjadi keajaiban sekali lagi |
 |
sayap Tink kembali normall, tanpa cacat. Para peri bergembira |
 |
pesta bunga di Winter Woods |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar